Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
EQ (Emotional Quotients)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
SQ (Spiritual Quotients)
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap prilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid serta berprinsip hanya karena Allah swt.
Oleh karna itu kita harus memiliki ketiganya dan ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
mari kita ambil ilustrasinya:
seorang mahasiswa yang cerdas yang kuliah diuniversitas terkemukan memiliki intelektual yang tinggi, sehingga ia memutuskan untuk magang disebuah perusahaan diluar negri, karna prestasinya ia berhasil magang disebuah perusahaan yang besar siluar negri.
seseorang yang cerdas berada dilingkungan yang mengutamakan kecerdasan membuat ia sangar mudah bergaul dengan teknology yang digunakan diperusahaan itu, sehingga ia mendesain sistem informasi untuk perusahaan tsb, dan kemudian hal tersebut diketahui oleh pemilik, sehinnga ia diminta mempersentasikannya, dengan percaya diri ia mempersentasikannya dengan semangat dan percaya diri ia katakan , pak, kalau menggunakan sistem ia perusahaan bisa hemat sampai 10 % dan juga penyelewenagan ( dlm bhs indonesia) , pemimpin perusahaan pun mengangguk-anguk.
kemudian di hari akhir magang , ia mendapatkan telp dari pemimpin perusahan tsb dan diajak makan malam. waw ajakan yang prestisius.
kemudian di malam tersebut, sebelum ia makan sang pemilik perusahaan mengajak ia untuk masuk kedalam ruang tamu sang pemilik perusahaan tersebut, kemudian dengan rasa bangga ia memberitahukan kepada mahasiswa magang tersebut berbagaimacam barang koleksinya, dengan antusias ia menjelaskannya dari mana ia mendapatkan barang tersebut dan bagaimana susahnya ia mendaptkannya, setelah ia menjelaskan panjang lebar kemudian ia bertanya kepada pemuda tadi, bagaimana pendapat saudara tentang barang koleksi saya ini,
dengan nada meyakinkan ia menjawab " ya ya bagus tapi kalau ditempat saya, yaitu glodok namanya pak disana barang-barang seperti ini dijual di trotoar jalanan saja, dijual dengan murah saja pak, dan dapat ditawar pula" dengan nada bangga ia samapaikan.
alangkah terkecutnya sang pemilik perusahaan tersebut dan membuat ia mengelus dada, kemudian ia mengambil hp,setelah itu ia tutup dan ia berkata kepada pemuda tersebut, saya ada rapat mendadak, lalu ia meninggalkan permuda tersebut.
lalu apa akhirnya sang pemuda tersebut gagal makan malam yang mungkin membuat ia menjadi sukses disana, dan yang lebih membuat ia menyesal iayalah nilai magangnyapun tidak dikeluarin alhasil kesempurnaan yang ia lakukan selama ini gagal gara-gara satu kalimat, yaitu kalimat yang membuat orang lain tersinggung, disitulah sebenarnya kemampuan untuk merasakan perasaan seseorang atau mengeluarkan kata-kata berempati kepada seseorang sehingga ia merasa tersanjung, itu lah kemampuan emosional, Bukankah itu penting...?
Sekarang anda kecerdasan ketiga yang tak kalah lebih penting yaitu kecerdasan spriritual,
walaupun anda sudah memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional akan tetapi anda tidak memiliki kecerdasan spritual maka didalam hidup anda juga tidak akan terjadi keseimbangan.
Coba anda lihat sekarang, betapa banyaknya orang yang memiliki intelektual yang tinggi dan kecerdasan emotional yang luar luar bisa akan tetapi ia jadinya terjatuh akibat tidak memiliki kecerdasan spiritual, sekarang coba saja lihat di tv betapa banyak pejabat yang ketika kampanye bisa meyakinkan sekian ribu masyarakat untuk memilihnya sebagai wakil rakyat, dengan menjual janjinya yang seperti hujan yang jatuh di padang pasir, tapi apa yang terjadi ketika ia menjabat kekuatan spritualnya yang tidak ada sehingga ia terbuai untuk melakukan tindakan korupsi yang pada saat ia melakukan ia tidak berfikir yang ia lakukan dilihat oleh allah, selanjutnya seperti yang kita lihat setiap hari pejabat-pejabat negara ini yang berbondong-bondong masuk kedalam BUI di KPK.
oleh karena itu keseimbangan antara ketiga kecerasan tersebutlah yang membuat anda menjadi manusia yang luarbiasa dimata manusia dan sang pencipta...
Komentar
Posting Komentar