Langsung ke konten utama

Konversi bilangan desimal ke bilangan romawi menggunakan NetBeans



/*
 * To change this template, choose Tools | Templates
 * and open the template in the editor.
 */

package romawi;
import java.util.*;

public class Main {
public static void main (String args[])
{
int bil;
String tampil="";

//inisialisasi berupa array
String [] biasa = {"","I","II", "III", "IV", "V",
               "VI", "VII", "VIII", "IX"};
String [] sepuluh = {"", "X", "XX","XXX","XL"};
String [] limapuluh = {"", "L", "LX", "LXX", "LXXX","XC"};
String [] seratus =  {"", "C", "CC", "CCC", "CD"};
String [] limaratus = {"", "D", "DC", "DCC", "DCCC", "CM"};
String [] seribu =   {"", "M", "MM", "MMM", "Mv", "v"};

// inputan dari keyboard
System.out.print("Masukkan bilangan desimal :  ");
Scanner obj = new Scanner(System.in);
bil = obj.nextInt();




//kondisi dimana angka tdk lebih dari 5000
if (bil>5000)
{
  System.out.println("Maaf.., Angka Desimal Yang Di "+
  "Inputkan Harus Di Bawah 5000");

}
else
{
  //defenisi
  int lmrts = bil % 1000;
  int srts = lmrts % 500;
  int lmpl = srts % 100;
  int spl = lmpl % 50;
  int ak = spl % 10;

  int a = bil/1000;
  tampil += ""+seribu[a];

  //aturan konversi desimal ke romawi
  if ( (lmrts >=900) && (lmrts <= 999))
  {
    tampil += "CM";

    //90
    if( (lmpl >= 90) && (lmpl <= 99) )
    {
      tampil += "XC";
      int f= ak/1;
      tampil += ""+biasa[f];
    }
    else
    {
      int d = lmpl/50;
      tampil += ""+limapuluh[d];
      int e = spl/10;
      tampil += ""+sepuluh[e];
      int f= ak/1;
      tampil += ""+biasa[f];
     }

    }
    else
    {
      int b = lmrts/500;
      tampil += ""+limaratus[b];

      //400
      if ( (srts >= 400)&& (srts <= 499) )
      {
        tampil += "CD";

        //90
        if( (lmpl >= 90) && (lmpl <= 99) )
        {
          tampil += "XC";
          int f= ak/1;
          tampil += ""+biasa[f];
        }
        else
        {
          int d = lmpl/50;
          tampil += ""+limapuluh[d];
          int e = spl/10;
          tampil += ""+sepuluh[e];
          int f= ak/1;
          tampil += ""+biasa[f];
        }

      }
      else
      {
         int c = srts/100;
         tampil += ""+seratus[c];
         if((lmpl >= 90)&&(lmpl <= 99))
         {
           tampil += "XC";
           int f= ak/1;
           tampil += ""+biasa[f];
         }
         else
         {
           int d = lmpl/50;
           tampil += ""+limapuluh[d];
           int e = spl/10;
           tampil += ""+sepuluh[e];
           int f= ak/1;
           tampil += ""+biasa[f];
         }
     }
 }
 System.out.println("Maka angka Romawinya " + bil+ " : " + tampil );

}

}
}



Komentar

Postingan populer dari blog ini

T-Code (SAP)

Sebuah kode transaksi (atau t-code ) terdiri dari huruf, angka, atau keduanya, dan dimasukkan di bidang perintah di bagian atas layar SAP. Setiap fungsi dalam SAP ERP memiliki sebuah kode transaksi SAP .

Developer Sharepoint

Jika melihat dari fungsi dan peran serta aplikasi yang sudah ada di sharepoint saat ini tentunya kita melihat bahwa hampir semua-nya sudah ada, kecuali yang sharepoint foundation. Sehingga akan timbul sebuah pertanyaan dimana letak developer di dalam sharepoint ini, karena hampir semua-nya sudah tersedia. Saya ambil contoh adalah ketika sharepoint diterapkan di HRD department yang menyimpan semua informasi karyawan si perusahaan tersebut, sampai disitu jika kebutuhannya hanya menyimpan data saja maka fungsi sharepoint sudah cukup memadai. Akan tetapi ketika orang HRD meminta kita untuk menghubungkan data karyawan dengan core business yang sudah ada saat ini seperti SAP atau aplikasi lainnya, disini baru peran seorang developer bekerja. Untuk membagi tugas dan sampai dimana peran seorang developer sharepoint berdasarkan pengalaman saya di lapangan fungsi-nya akan dibagi dalam 3 layer. a. Applications b. Customization c. Application development Di level applications maksudnya ada...